ILMU DAN TEKNOLOGI
BENIH
|
“WEED SEED
COLECTIONS”
|
OLEH :
|
NAMA : NURUL FADLI
NO.
BP :
1110212089
KELAS : B
ASISTEN : VIVI MORINA
: SETRI YENI
DOSEN
PENGASUH : Dr.Ir.Nalwida Rozen MP
|
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunianya yang telah diberikan sehingga kami dapat mengkoleksi biji –
biji rumputan yaitu sebagai penunjang
dari mata kuliah ilmu dan teknologi benih, di samping itu juga sebagai salah
satu syarat untuk dapat mengikuti ujian akhir praktikum semester III mata
ajaran Ilmu dan Teknologi Benih.
Koleksi biji – biji rumputan ini
adalah merupakan tugas untuk mahasiswa, agar mahasiswa tersebut dapat mengenali
setiap gulma yang terdapat pada area tempat tumbuhan pokok, di mana gulma
tersebut bersifat merugikan bagi tanaman, selain itu juga mahasiswa agar dapat
mengetahui tentang cara pengendalian gulma tersebut baik secara kimia,
biologis, maupun secara mekanis. Dengan di adakanya kegiatan ini diharapkan
agar para mahasiswa atau praktikan dapat lebih aktif di lapangan di samping
kuliah dan pratikum di labor, sekurang – kurangnya agar mahasiswa dapat
mengetahui tentang rumput yang sebagai gulma.
Penulis menyadari bahwa koleksi
benih (weed seed) tidak terlepas dari kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan weed seed di masa yang akan datang, serta dapat menjadi bahan dalam meningkatkan
prestasi yang akan dating.
Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih pada bapak ibu dosen serta asisten yang telah membantu dalam penyelesaian
koleksi benih ini, harapan agar weed seed dapat bermamfaat bagi pembaca serta
penulis sendiri.
Padang, November 2012
Penulis
PENDAHULUAN
Perkembangbiakan gulma
sangat mudah dan cepat, baik secara generative maupun secara vegetative. Secara
generative biji-biji gulam yantg halus, ringan dan berjumlah sangat banyak
dapat di sebarkan oleh angin, air, hewan maupun oleh manusia itu sendiri.
Perkembangbiakan secara vegetative
terjadi karena bagian batang yang nberada dalam tanah akan membentuk tunas yang
nantinya akan membentuk tumbuhan baru, demikian juga bagian akar tanaman,
misalnya stolon, rhizome, dan umbi, akan bertunas dan membentuk tumbuhan baru
jika terpotong-potong.
Pengaruh gulma terlihat sangat nyata
pada tanaman yang masih muda, pada periode kritis ini, upaya pengendalian gulma
harus dilakukan lebih intensif dengan memperhatiakn factor ambng ekonominya,
pengendalian gulam terutma bertujuan untuk menekan pertumbuhan gulma sampai
batas toleransi merugikan secara ekonomi, jadi usaha pengendalian gulma bukan merupakan upaya pemusatan secara total,
rumput-rumputan di gunakan sebagai istilah popoler dikalangan masyrakat umum
atau petani, kalau dilihat dalam istilah
bahasa inggris disebut weed, sedangkan
gulma dapat diartikan sebagai tanaman penggangu yang banyak di bicarakn
orang-orang saat ini, karan tumbuh yang tidak diinginkan sehingga petani
berusaha untuk memberantasnya.
Weed ini dapat di bedakan atau di
klasifikasikan atas 3 golongan yaitu :
A. Golongan
rumput (grasses) yaitu tumbuhan
dengan batang bulat atau ada juga yanbatang pipih tapi kebanyakn berongga, daun soliter
pada buku, tersususn dalam dua deretan, umumnya bertulang daun sejajar terdiri
atas dua bagian yaitu, pelepah daun dan helaian daun, berbetuk garis, tepi
rata, lida – lidah sering kelihatan jelas pada batas antara pelepah dan helain
daun.
B. Golongan
teki umumya twermasuk family cyperanceae ,
batang umunya berbentuk garis segitiga atau bulat, biasanya tidak berongga dan
tidak terdapat lidah-lidah daun, dimana daun terdapat tiga deretan, bunga
sering dalam bulir spica dan anak bulir biasanya dilingkupi oleh satu daun
pelepah, buah berbentuk pipih atau bentuk segitiga terbuka.
C. Golongan
berdaun lebar yaitu tumbuhan yang umunya termasuk golongan dicotyledonae atau paku – pakuan (petridophita) daun lebar dengan tulang daun berbentuk jaringan.
Pengentrolan
terhadap gulam ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti :
Cara kimia yaitu dengan
penyemprotan dengan bahyan kimia (herbisida), herbisida harus bersifat selektif
yang dapat membedakn antara tanaman pokok dengan tanaman gulma, kebanyakan dai
bahan kimia ini adalah sebagai hormone pembunuh pertumbuhan gulma sangat cepat
(abnormal) yqng akhirnya mengakibatkan kematian pada gulma.
Cara biologi yaitu
dengan cara pengetrolan secara biologi deengan jalan mengunakan tumbuhan lain
atau serangga tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan gulma atau serangga
memakan daun gulma sehingga akhirnya pertumbuhan gulma jadi terhambat lalu
mati.
Cara mekanik yaitu cara
ini merupakan cara kuno dalam pemberatasan gulma, tapi meskipun demikian masih
banyak dipakai orang, misalnya bagi gulma yang tidak bisa di k0ontrol secara
kimia maupun secara biologi, cara ini dengan mencabut atau memangkas bahkan di
bakar sekalipun.
Cara kompetisi tanaman
yaitu merupakan cara dengan mengatur waktu tanam yang tepat sehingga kita dapat
menghindari dalam persaingan
unsure-unsur tumbuh oleh tumbuhan penganggu.
Cara pergiliran tanaman
yaitu dengan mengatur pergiliran tanah yang teratur maka pertumbuhan gulma
dapat di kurangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar